Monday, April 13, 2009

radikalitas adalah jiwa untuk tetap hidup

saya selalu saja merasa berada di bagian paling bawah sebuah tabung kehidupan.
merasa terdesak dan tetindih dengan segelimangan perintah dan kenyataan.
saya bukanlah seorang yang lemah.
saya hanya menunggu, menunggu sang titik abu-abu datang.
saat titik abu-abu itu datang, sangat bangkit.
bukan untuk balas dendam. saya bangkit untuk tetap hidup.
saya mungkin satu-satu orang yang merasa bahwa dirinya busuk.
persaan busuk yang terakumulasi semua sifat-sifat durjanah yang naif.
saya seorang yang jahat yang mengaku bahwa saya jahat.
setidaknya itu lebih gagah daripada bermain belakang.
setidaknya, ada hal yang bisa kubangga dibalik aura feminitas yang kuat yang kutampilkan.
saya merasa juara diatas sekumpulan orang-orang munafik.

saya dan seorang kawan lama, melakukan pembicaraan kala malam.
kita adalah sampah.
otak saya adalaha kotoran dan otanya adalah muntahan.
kami terbilang kotor, hanya karena otak kami tak satu streotype.
kamu tidak lahir dari sebuah template.
kami lahir dari sebuah pendulum yang rusak.
kami adalah biji yeng terpental jauh dari pendulumnya.
kami radikal, kami jahat dan kami senang menjadi diri kami.


radikalitas adalah jiwa untuk tetap hidup.....

No comments:

Post a Comment